7 Maret 2013

0 Konsep Makro Ekonomi Islam

Jika belajar ekonomi Islam maka ada dua sudut pandang yaitu Islamic economics dan Islamic economy. Islamic Economics berarti mempelajari ekonomi islam sebagai suatu ilmu, sedangkan Islamic Econonomy berarti mempelajari ekonomi sebagai suatu sistem. Ilmu Ekonomi Islam sendiri bisa di definisikan sebagai ilmu ekonomi yang didasarkan pada al qur’an dan al hadits.

Belajar ekonomi syariah tidak bisa lepas dari maksud syariah sendiri diciptakan atau yang dalam bahasa Arab disebut sebagai Maqosid Syariah. Beberapa hal yang termasuk dalam Maqosid Syariah adalah :

  1. Iman
  2. Jiwa
  3. Akal
  4. Harta
  5. Keturunan

Sedangkan Konsep Makroekonomi dalam Konvensional diantaranya :
  1. Ekonomi makro dikembangkan dari studi empiris
  2. Ekonomi makro bersifat normatif dan positif
  3. Bertujuan profit dan kesejahteraan
Sehingga dalam perkembangan ekonomi Islam terdapat tiga Madzhab Utama yaitu :
  1. Baqir al Shadr
Konsep ekonominya semua hanya didasarkan pada al qur’an dan al hadits saja. Sehingga terkesan kaku dan susah diterapkan. Kenapa? Hal ini dikarenakan sebagian besar perkembangan ekonomi dunia dipengaruhi oleh ekonomi konvensional, sehingga untuk tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi syariah adalah sesuatu yang sangat susah diterapkan.
Beberapa hal yang disampaikan oleh Baqir al Shadr adalah bahwa dia menentang kelangkaan. Pemikiran didasarkan pada dalil al qur’an yang menjamin seluruh rezeki umat manusia, bahkan hewan sekalipun sehingga tidak aka nada kelangkaan. Sehingga jika tetap ada kelangkaan berarti karena kebodohan manusia untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dan juga keserakahan sebagian besar manusia.

   2.   Mainstream
Konsep ini biasa disebut Konsep Konvensional yang disyariahkan. Hal ini dikarenakan para pemikir madzhab ini mengungkapkan konsep berdasar konsep konvensional hanya disesuaikan dengan ajaran al qur’an dan al hadits. Mengambil yang sesuai dan membuang atau mengganti yang tidak sesuai. Sehingga konsep ini sering diformulasikan dengan :


Ekonomi Islam = Ekonomi Konvensional – Riba + Zakat

  3. Analisis Kritis
Konsep yang mengkritisi keduanya. 
Belajar Ekonomi Islam tidak bisa lepas begitu saja dari cabang ilmu lain. Salah satu ilmu yang sangat erat kaitannya adalah Muammalah (hubungan antar manusia), karena hal inilah yang melandasi adanya kegiatan perekonomian. Sehingga prinsip-prinsip muammalah islam juga wajib diketahui.

Prinsip-prinsip ekonomi Islam diantaranya :
  1. Tauhid / keimanan : kegiatan muammalah ditujukan untuk beribadah
  2. Kemaslahatan : semua kegiatan muammalah harus membawa maslahat
  3. Manusia sebaga khalifah : manusia sebagai pemimpin untuk berpikir dan berkembang ke arah yang lebih baik
  4. Amwal / kepemilikan harta : harta hanya sebagai titipan saja
  5. Keadilan : keadilan harus diutamakan agar adanya pemerataan kemaslahatan
  6. Persaudaraan / ukhuwah : karena semua muslim bersaudara maka konsep persamaan derajat harus dijunjung tinggi
  7. Kepemimpinan : harus ada seseorang yang mengarahkan ke arah kebaikan
  8. Kerjasama : tidak bisa membangun suatu yang besar jika sendiri, sehingga demi pemaksimalan maka kerjasama adalah jalan yang baik.
  9. Kebebasan dan tanggung jawab 
  10. Lupa J

Goal akhir atau target Makroekonomi Islam adalah :
  1. Social Justice : distribusi keadilan dan kesejahteraan
  2. Universal education : human social empowerment
  3. Welfare

Sumber : Pertemuan 1 Kuliah Makroekonomi Syariah, Institut Pertanian Bogor, 13 Februari 2013
 

Simple Note Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates