Jika belajar ekonomi
Islam maka ada dua sudut pandang yaitu Islamic economics dan Islamic economy.
Islamic Economics berarti mempelajari ekonomi islam sebagai suatu ilmu,
sedangkan Islamic Econonomy berarti mempelajari ekonomi sebagai suatu sistem.
Ilmu Ekonomi Islam sendiri bisa di definisikan sebagai ilmu ekonomi yang
didasarkan pada al qur’an dan al hadits.
Belajar ekonomi syariah tidak bisa lepas dari maksud syariah
sendiri diciptakan atau yang dalam bahasa Arab disebut sebagai Maqosid Syariah.
Beberapa hal yang termasuk dalam Maqosid Syariah adalah :
- Iman
- Jiwa
- Akal
- Harta
- Keturunan
Sedangkan Konsep Makroekonomi dalam Konvensional diantaranya :
- Ekonomi makro dikembangkan dari
studi empiris
- Ekonomi makro bersifat normatif
dan positif
- Bertujuan profit dan
kesejahteraan
Sehingga dalam perkembangan ekonomi Islam terdapat tiga Madzhab
Utama yaitu :
- Baqir al Shadr
Konsep ekonominya semua hanya didasarkan pada al qur’an dan al
hadits saja. Sehingga terkesan kaku dan susah diterapkan. Kenapa? Hal ini
dikarenakan sebagian besar perkembangan ekonomi dunia dipengaruhi oleh ekonomi
konvensional, sehingga untuk tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi syariah
adalah sesuatu yang sangat susah diterapkan.
Beberapa hal yang disampaikan oleh Baqir al Shadr adalah bahwa dia
menentang kelangkaan. Pemikiran didasarkan pada dalil al qur’an yang menjamin
seluruh rezeki umat manusia, bahkan hewan sekalipun sehingga tidak aka nada
kelangkaan. Sehingga jika tetap ada kelangkaan berarti karena kebodohan manusia
untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dan juga keserakahan sebagian besar
manusia.
2. Mainstream
Konsep ini biasa disebut Konsep Konvensional yang disyariahkan.
Hal ini dikarenakan para pemikir madzhab ini mengungkapkan konsep berdasar
konsep konvensional hanya disesuaikan dengan ajaran al qur’an dan al hadits.
Mengambil yang sesuai dan membuang atau mengganti yang tidak sesuai. Sehingga
konsep ini sering diformulasikan dengan :
Ekonomi Islam = Ekonomi Konvensional – Riba + Zakat
3. Analisis Kritis
Konsep yang mengkritisi keduanya.
Belajar Ekonomi Islam tidak bisa lepas begitu saja dari cabang
ilmu lain. Salah satu ilmu yang sangat erat kaitannya adalah Muammalah
(hubungan antar manusia), karena hal inilah yang melandasi adanya kegiatan
perekonomian. Sehingga prinsip-prinsip muammalah islam juga wajib diketahui.
Prinsip-prinsip ekonomi Islam diantaranya :
- Tauhid / keimanan : kegiatan
muammalah ditujukan untuk beribadah
- Kemaslahatan : semua kegiatan
muammalah harus membawa maslahat
- Manusia sebaga khalifah :
manusia sebagai pemimpin untuk berpikir dan berkembang ke arah yang lebih
baik
- Amwal / kepemilikan harta : harta
hanya sebagai titipan saja
- Keadilan : keadilan harus
diutamakan agar adanya pemerataan kemaslahatan
- Persaudaraan / ukhuwah : karena
semua muslim bersaudara maka konsep persamaan derajat harus dijunjung
tinggi
- Kepemimpinan : harus ada
seseorang yang mengarahkan ke arah kebaikan
- Kerjasama : tidak bisa
membangun suatu yang besar jika sendiri, sehingga demi pemaksimalan maka
kerjasama adalah jalan yang baik.
- Kebebasan dan tanggung jawab
- Lupa J
Goal akhir atau target Makroekonomi Islam adalah :
- Social Justice : distribusi
keadilan dan kesejahteraan
- Universal education : human
social empowerment
- Welfare
Sumber : Pertemuan 1 Kuliah Makroekonomi Syariah, Institut
Pertanian Bogor, 13 Februari 2013