Seperti biasa, semangat berbagi ini tidak akan pernah sirna. Semangat menebar kebaikan menyebar bibit kemuliaan. Semangat yang akan selalu terpupuk selama masih ada kasih sayang. Semangat yang harus ditularkan ke sesama. semangat yang akan membawa pada ujung visi hidup kita. #alay
Curhat aja ya kali bentuknya... :)
Berawal dari hanya keterpaksaan menjalankan kewajiban semata, saya datang ke Gedung Graha Widya Wisuda Institut Pertanian Bogor guna mengikuti seminar Pendidikan Karakter Mahasiswa IPB #yang pada awalnya hanya untuk mahasiswa TPB tetapi sehari sebelum acara tiba-tiba semua anak Bidik Misi IPB diwajibkan. Pada awalnya, datang ke GWW dengan malas-malasan, sengaja bareng sama teman karena tidak enak juga rasanya kalau datang ke suatu tempat tetapi kitalah yang paling beda... #maksudnya mayoritas anak TPB. Alhamdulillah, ada temennya jadi berangkat juga ke GWW. Tetapi tetap saja, sengaja menelatkan diri #soalnya undangan jam 7 tapi di spanduk ditulis jam 07.30... jadi ya sengaja datang jam 7.30an nyampe GWW.. :)
Ternyata takdir memang mengatakan lain, sudah berangkat dengan setengah hati, malah nyampe GWW pintu masuk cewek dan cowok terpisah. Jadi galau lagi memilih masuk atau tidak. Ternyata sebelum masuk, bertemu juga dengan teman Bidik Misi juga sehingga jadi masuk juga.
Sesampai masuk GWW, semangat kembali surut. Soalnya, merasa seperti diasingkan #atau lebih tepatnya dianaktirikan. Pasalnya dari pembukaan acara, hanya anak-anak TPB yang mereka sebut-sebut. Anak-anak Bidik Misi IPB dan juga yang Umum tidak pernah disebut. Hal inilah yang membuat penyakit kambuh lagi. Pengen keluar dari gedung itu. Tetapi entah takdir atau apa, teman cewek yang tadi sudah terpisah malah jadi duduk bersebelahan #tidak bersebelahan langsung, tapi satu baris... Akhirnya sedikit lebih semangat lah... :)
Sampai pada akhirnya, seminar sesi I #ada 3 sesi seminar dimulai. Dimulai dari pemaparan CV moderator #tapi lupa nama moderatornya.. :). Dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber utama, yaitu Ibu Ratna Megawangi #gelar dan prestasi lupa karena terlalu banyak yang diutarakan.. :) Dari semua yang Ibu Ratna Megawangi presentasikan, yang paling menggaung adalah kata-kata petikan dari Fisluf kuno #lupa lagi namanya.. :)
"Karakter Individu adalah penentu kejayaan suatu bangsa"...
Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Dan memang sudah seharusnya benar. Dari yang diutarakan oleh narasumber, hal yang zaman dahulu digaung-gaungkan sebagai penentu kejayaan suatu bangsa, :
Pertanyaanya adalah apa sebenarnya yang kurang???
Negara China yang secara prasyarat mirip dengan Indonesia, dapat sudah mulai merintis "kejayaan"nya. Lambat laun, negara tersebut #yang dahulu merupakan tirai bambu mulai merambah naik dan mengejar negara tetangganya, Jepang yang sudah "jaya" terlebih dahulu. Padahal bisa dilihat Jepang adalah negara yang bisa dibilang dari ketiga aspek diatas masih jauh dibawah Indonesia dan China. Lalu apa yang menyebabkan China atau bahkan Jepang bisa mencapai "kejayaan"nya???
Jawabannya hanya satu. Kuncinya adalah sesuatu yang disebut dengan "KARAKTER". kenapa bisa???
Dapat cerita dari seseorang #bu Ratna Megawangi juga.. :). Dia pernah berkunjung ke China ke suatu tempat #lupa tempat spesifiknya di suatu tempat kalau ga salah tempat paling bersejarah di China yang hampir tiap hari dikunjungi lebih dari 1 juta orang. Uniknya, dari tempat yang hampir 4kali luas IPB tidak ada tempat sampah di posisi tengah. Tempat sampah hanya ada dikeliling tempat tersebut. Tapi yang sangat membedakan dari Indonesia adalah disana tidak ditemukan "sebuah", tidak seserpih, tidak sehelai, tidak sekantong pun benda yang disebut "Sampah". Sungguh hal yang sangat luar biasa.
Dari situ saja, bisa menjadi gambaran yang sangat jelas. Jika kebiasaan membuang sampah dan kepeduliannya dengan lingkungan dianalogikan dengan sikap seseorang kepada negaranya, maka jelas sudah, Indonesia adalah biang-biang yang sangat sedikit sekali orang yang peduli pada negara. Pasalnya, mereka hanya mementingkan diri sendiri. Membuang sampah seenaknya, tidak memedulikan pengaruhnya pada lingkungan. Sama halnya dengan lika-liku KORUPSI di Indonesia. Banyak orang yang tergiur oleh kepentingannya sendiri.
Lalu masihkah kita bertanya apakah hal yang disebut KARAKTER bisa mempengaruhi kehidupan suatu bangsa???
Jawabannya sudahlah sangat pasti, YA.
#semoga bermanfaat. sudah mentog, mungkin terlalu capek. kalau masih sempat dan banyak ide, nanti bisa dilanjutkan... :)
Curhat aja ya kali bentuknya... :)
Berawal dari hanya keterpaksaan menjalankan kewajiban semata, saya datang ke Gedung Graha Widya Wisuda Institut Pertanian Bogor guna mengikuti seminar Pendidikan Karakter Mahasiswa IPB #yang pada awalnya hanya untuk mahasiswa TPB tetapi sehari sebelum acara tiba-tiba semua anak Bidik Misi IPB diwajibkan. Pada awalnya, datang ke GWW dengan malas-malasan, sengaja bareng sama teman karena tidak enak juga rasanya kalau datang ke suatu tempat tetapi kitalah yang paling beda... #maksudnya mayoritas anak TPB. Alhamdulillah, ada temennya jadi berangkat juga ke GWW. Tetapi tetap saja, sengaja menelatkan diri #soalnya undangan jam 7 tapi di spanduk ditulis jam 07.30... jadi ya sengaja datang jam 7.30an nyampe GWW.. :)
Ternyata takdir memang mengatakan lain, sudah berangkat dengan setengah hati, malah nyampe GWW pintu masuk cewek dan cowok terpisah. Jadi galau lagi memilih masuk atau tidak. Ternyata sebelum masuk, bertemu juga dengan teman Bidik Misi juga sehingga jadi masuk juga.
Sesampai masuk GWW, semangat kembali surut. Soalnya, merasa seperti diasingkan #atau lebih tepatnya dianaktirikan. Pasalnya dari pembukaan acara, hanya anak-anak TPB yang mereka sebut-sebut. Anak-anak Bidik Misi IPB dan juga yang Umum tidak pernah disebut. Hal inilah yang membuat penyakit kambuh lagi. Pengen keluar dari gedung itu. Tetapi entah takdir atau apa, teman cewek yang tadi sudah terpisah malah jadi duduk bersebelahan #tidak bersebelahan langsung, tapi satu baris... Akhirnya sedikit lebih semangat lah... :)
Sampai pada akhirnya, seminar sesi I #ada 3 sesi seminar dimulai. Dimulai dari pemaparan CV moderator #tapi lupa nama moderatornya.. :). Dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber utama, yaitu Ibu Ratna Megawangi #gelar dan prestasi lupa karena terlalu banyak yang diutarakan.. :) Dari semua yang Ibu Ratna Megawangi presentasikan, yang paling menggaung adalah kata-kata petikan dari Fisluf kuno #lupa lagi namanya.. :)
"Karakter Individu adalah penentu kejayaan suatu bangsa"...
Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Dan memang sudah seharusnya benar. Dari yang diutarakan oleh narasumber, hal yang zaman dahulu digaung-gaungkan sebagai penentu kejayaan suatu bangsa, :
- Sumber daya alam melimpah
- Luas geografi yang mendukung
- Jumlah penduduk yang memadai
Pertanyaanya adalah apa sebenarnya yang kurang???
Negara China yang secara prasyarat mirip dengan Indonesia, dapat sudah mulai merintis "kejayaan"nya. Lambat laun, negara tersebut #yang dahulu merupakan tirai bambu mulai merambah naik dan mengejar negara tetangganya, Jepang yang sudah "jaya" terlebih dahulu. Padahal bisa dilihat Jepang adalah negara yang bisa dibilang dari ketiga aspek diatas masih jauh dibawah Indonesia dan China. Lalu apa yang menyebabkan China atau bahkan Jepang bisa mencapai "kejayaan"nya???
Jawabannya hanya satu. Kuncinya adalah sesuatu yang disebut dengan "KARAKTER". kenapa bisa???
Dapat cerita dari seseorang #bu Ratna Megawangi juga.. :). Dia pernah berkunjung ke China ke suatu tempat #lupa tempat spesifiknya di suatu tempat kalau ga salah tempat paling bersejarah di China yang hampir tiap hari dikunjungi lebih dari 1 juta orang. Uniknya, dari tempat yang hampir 4kali luas IPB tidak ada tempat sampah di posisi tengah. Tempat sampah hanya ada dikeliling tempat tersebut. Tapi yang sangat membedakan dari Indonesia adalah disana tidak ditemukan "sebuah", tidak seserpih, tidak sehelai, tidak sekantong pun benda yang disebut "Sampah". Sungguh hal yang sangat luar biasa.
Dari situ saja, bisa menjadi gambaran yang sangat jelas. Jika kebiasaan membuang sampah dan kepeduliannya dengan lingkungan dianalogikan dengan sikap seseorang kepada negaranya, maka jelas sudah, Indonesia adalah biang-biang yang sangat sedikit sekali orang yang peduli pada negara. Pasalnya, mereka hanya mementingkan diri sendiri. Membuang sampah seenaknya, tidak memedulikan pengaruhnya pada lingkungan. Sama halnya dengan lika-liku KORUPSI di Indonesia. Banyak orang yang tergiur oleh kepentingannya sendiri.
Lalu masihkah kita bertanya apakah hal yang disebut KARAKTER bisa mempengaruhi kehidupan suatu bangsa???
Jawabannya sudahlah sangat pasti, YA.
#semoga bermanfaat. sudah mentog, mungkin terlalu capek. kalau masih sempat dan banyak ide, nanti bisa dilanjutkan... :)