3 April 2012

0 Indah Berbagi ala "Dewa"


Berbagi Itu Indah, Sikap Bijaksana Seorang “dewa”
Nggak terasa, udah 1 bulan tanpa post di blog gw ini, bukannya ga sempet nulis tapi mang lagi banyak banget tugas, bukan tugas kuliah aja, tetapi tugas kemahasiswaan juga banyak banget. Setelah resmi dilantik menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer periode 2012, secara otomatis tugas nambah, apalagi ditempatkan di divisi internal yang ngurus berbagai surat menyurat dan administrasi. So mau ga mau harus berhadapan dengan surat dan proposal tiap hari, meski banyak dikerjakan oleh para member cewek akhirnya. Ditambah lagi karena pengen menjadi mahasiswa yang punya bekal ga hanya akademik, jadi waktu ada Open Recruitmen juga mendaftarkan diri dan Alhamdulillah ketrima. So tugas tambah banyak, apalagi di divisi pertandingan. Jadi bakalan tiap malem mantengin pertandingan di SPIRIT 2012 (Event Olahraga Mahasiswa FMIPA IPB) dan ga tahu gimana nasib tugas.
Emh tapi apapun itu ga boleh jadi alas an untuk memadamkan semangat buat belajar. Belajar tentang akademik maupun suplemennya seperti berorganisasi dan pengembangan soft skill. Emh, tapi setelah mang dinikmati banget semester 4 ni, ndak terasa UTS udah di depan mata. Tinggal menghitung jam sebelum jam UTS terlaksana.
Like usually seperti biasanya, sebagai seorang mahasiswa kekuatan dan kemauan yang paling besar dan dahsyat adalah ketika waktu udah kepepet. Jadi inget perkataan seorang teman, “untuk mahasiswa, saat ini SKS (system kebut semalem / system kebut sehari) adalah system belajar paling efektif.” So akibatnya, materi dalam 7 kali pertemuan dikhatamkan dalam sehari, gimana ga disebut “dewa” kalo begitu???
Ngomong-ngomong soal “dewa”, ntah kenapa tiap mau terjadi yang namanya ujian, ntah UTS atau UAS, tiba2 saja bermunculan banyak “dewa”. Termasuk gw salah satunya… hwa…ha….ha… (numpang narsis)… meski gw sebenarnya ga mau disebut “dewa” si, lebih mau disebut sebagai pangeran. J Tapi apapun itu ga jadi masalah lah, toh hanya julukan.
Titik berat yang akan diutarakan (dengan bahasa semanis mungkin) adalah indahnya berbagi. Ntah kenapa pas mau ujian pasti banyak orang yang menjadikan kandidat “dewa” secara sebelah pihak, ya tujuannya ga lain adalah untuk memberikan ilham dan wangsit… (maaf bahasa terlalu alay.. J ). Dan “dewa” yang baik adalah yang mau memberikan banyak ilham dan wangsit dan ilhamnya kepada yang membutuhkan.
Begitu juga dengan seorang mahasiswa (yang disebut sebagai “dewa”.. J) yang baik adalah yang bila diberikan sedikit kelebihan (mengerti materi kuliah lebih disbanding teman2 lainnya, meski kadang yang dipandang lebih mengerti juga masih sama-sama bingung kalo ditanya) mau untuk membagi ilmu yang sudah didapatnya. Ya layaknya padi yang semakin berisi semakin merunduk (meski ga terlalu tepat buat kasus ini) semakin seseorang banyak ilmu, semakin rendah hati juga dia. Atau yang lebih tepat adalah layaknya pohon, semakin rimbun semakin banyak pula yang bisa dilindunginya dari terik matahari yang menyengat.
Emh, maybe yang namanya berbagi memang ga semudah yang dikatakan. Tetapi alangkah indahnya jika memang bisa berbagi. Banyak pelajaran juga yang bisa diambil jika kita bisa berbagi-bagi ilmu yang kita miliki. So, check it out…
Salah satu aspek yang sangat penting adalah adanya pahala yang mengalir dalam indahnya berbagi. Ilmu yang dibagi dan diamalkan terus akan bisa menjadi amal jariyah dan mengaliri kita saat sudah di alam selanjutnya. Manfaat yang didapat dari berbagi juga bisa mengakrabkan seseorang dengan lainnya. Selain itu, dengan berbagi ilmu makan sudah bisa membuka tabir kebodohan dan ketidaktahuan. Dan yang pasti yang sangat penting adalah perasaan senang dari kedua belah pihak. Ko bisa??
Yang pertama, dari pihak yang diberi ilmu, mereka senang karena apa yang dulunya mereka tidak bisa menjadi bisa. Membawa manfaat juga dalam hal akademik, meski bukan IP atau nilai tujuan sebenarnya dari kuliah, tapi IP atau nilai bisa menjadi cerminan.
Yang kedua adalah dari pihak yang memberi ilmu. Sering kali dengan berbagi, ilmu kita malah menjadi bertambah. Seperti kalau ada salah, dan kita di suatu forum, bisa saja menjadi benar ketika diingatkan. Selain itu, ilmu baru juga sering kali didapatkan. Banyak kasus malah yang seseorang yang mengajari temen2nya malah menjadi lebih bisa.
So, apa salahnya jika kita berbagi??? Dan memainkan peran kita sebagai seorang “dewa”??? J
NB : “dewa” yang dimaksud adalah bukan “dewa” dalam arti denotasi, tapi lebih ke konotasi.
 

Simple Note Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates