“Jer Basuki Mawa Bea” untuk Mahasiswa
Bagi orang Jawa Asli atau orang yang tinggal di kompleks orang Jawa (*khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta*) pasti pernah mendengar pepatah itu. Pepatah itu sering digunakan oleh orang tua kepada anaknya, ke teman-temanya, maupun ke siapapun yang dikenalnya. Pepatah yang sarat akan makna yang mendalam yang sejalan dengan pemikiran umat manusia dan telah lama berkembang dan mengakar pada budaya orang-orang Jawa.
Jer Basuki Mawa Bea… kata-kata itu sering di ucapkan orang-orang Jawa Tengah Bagian Barat seperti Karisidenan Banyumas dan Kabupaten Tegal yang terkenal dengan ngapaknya. Jika pepatah itu di bawa ke Jawa Tengah Bagian Timur (keraton Solo dan Yogyakarta juga termasuk) maka akan menjadi Jer Basuki Mowo Beo.. Perbedaan pelafalan kata seperti ini lumrah terjadi karena memang budaya di Jawa Tengah.
Jadi apa arti dari Jer Basuki Mowo Beo????
Bagi sebagian besar orang Jawa pepatah itu sudah tidak asing dan mempunyai arti yang mendalam. Tetapi mungkin bagi sebagian besar masyarakat Indonesia kata-kata itu masih awam jadi perlu di uraikan arti dan maknanya.
“Jer Basuki Mowo Beo : kalau ingin sukses harus ada biayanya”
Bukan biaya hanya dalam arti uang dan harta. Tetapi termasuk pengorbanan kita akan apa yang kita miliki. Seperti waktu, tenaga, pikiran, ataupun kesempatan. Tanpa pengorbanan itu semua seseorang akan sangat susah bahkan mustahil bisa mencapai kesuksesan.
Pepatah yang telah mengakar itu menjadikan orang Jawa selalu berhati-hati dan bersungguh dalam melakukan sesuatu. Karena tidak mau apa yang telah dikorbankannya menjadi sia-sia. Meskipun terkadang sifat seperti itu yang berlebihan membawa dampak buruk bagi orangnya sendiri.
Kalau ditelaah, kata-kata itu juga cocok dan amat pas bila diterapkan dan diamalkan oleh mahasiswa. Mahasiswa yang ingin sukses maka tidak bisa hanya berleha-leha tanpa berusaha. Berusaha untuk meluangkan segala sesuatu demi hal-hal yang bisa meningkatkan potensi dan kualitas diri. Tidak hanya waktu, kesempatan yang masih bisa diperoleh juga jika tidak digunakan sebaik-baiknya akan sia-sia dan tidak membuahkan apa-apa.
Kebanyakan mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang bersedia dan mau untuk mengorbankan banyak hal yang ia punya untuk statusnya itu. Maksudnya adalah bahwa sebagian besar mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang tidak hanya berorientasi pada nilai dan pengetahuan semata sehingga dia hanya belajar untuk kuliahnya saja tanpa mengindahkan dunia sosialnya. Mahasiswa yang study oriented menang tidak jelek juga, tetapi ada sisi yang kurang. Hanya sekian persen mahasiswa yang study oriented yang benar-benar sukses.
Sedangkan persen yang lebih besar adalah untuk mahasiswa yang aktif tidak hanya pada akademik tetapi pada lingkungan sekitarnya juga. Seperti ikut berorganisasi untuk menambah kemampuan berkomunikasi dan menjalin relasi. Dapat berkomunikasi yang baik berarti mampu meyakinkan orang lain bahwa dirinya bisa. Kalau sudah bisa meyakinkan orang lain maka otomatis dia bisa meyakinkan dirinya sendiri kalau dia bisa. Semangat seperti inilah yang dibutuhkan seseorang untuk bisa sukses. Dan relasi dengan banyak orang akan mendukung untuk mengembangkan potensinya.
Hal-hal seperti inilah yang dimaksud dengan mengorbankan apa yang dimilikinya untuk statusnya. Mahasiswa masih punya banyak waktu dan kesempatan, waktu dan kesempatan inilah yang mereka korbankan untuk meraih kesuksesannya.
Semoga bermanfaat.
J