Dan setelah menuangkan dalam beberapa lembar coretan di kertas buram, akhirnya bisa juga tertulis di sini.
Mungkin ga banyak yang tahu, bahkan ga ada yang tahu (kecuali aku dan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT) apa yang tengah aku lakukan dan terpikirkan. Yah, namanya saja pikiran dan perasaan, meski diungkapkan secara jelas dan gamblang saja ga banyak yang tahu, apalagi hanya disimpan dalam hati dan terngiang dalam pikiran.
“Aneh tapi Nyata”.
Mungkin banyak yang akan berkomentar dan ngomong kaya gitu. Dan sering juga bakal berkata, “Perfecsionist but Melancolist”. Ntah bener pa ga nulisnya. But that’s my line as my destiny. Emh, apa-apa maunya begitu. Ga boleh ga. Semua yang dilakukan harus terlihat perfect dan selesai dalam waktu yang ditentukan. Dan semua yang ada dalam hidup harus sejalan dengan apa yang dipikirkan. Beurujung pada berlarut-larut suatu masalah dalam pikiran.
Tapi mungkin aneh juga bagi orang yang sudah sering ngelakuin sesuatu bareng. Katanya perfecsionist, tapi kerjaan sendiri berantakan. Emh, ga salah juga si. I haven’t know it yet. Tapi memang kayaknya memang sudah harus terlahir sebagai komentator yang baik tapi bukan creator yang ahli. Emh (lagi) tapi yang pasti harus jadi sisi positif.
Dan tambah mungkin (untuk tidak terjadi) pasangan sifat yang sangat aneh. Perfecsionist tapi Melankolist. Yosh, apapun itu yang pasti itu adalah anugerah dari Dzat Pemberi Hidup. Meski dengan sifat melankolis ini sering menghambat kerjaan. Tapi ya mau gimana lagi, mungkin inilah yang direncanakan oleh-Nya untuk bisa gw lewati.
Teramat sangat yakin dan makin mantap, mungkin sudah banyak yang menjadi korban karena kombinasi sifat ini. Mungkin juga banyak yang sudah berpendapat kalo gw sangat EGOIS. Emh, kayaknya semua orang itu egois. Masalahnya adalah tinggal bagaimana mengolah itu biar jadi useful buat kita. Mungkin saat itu, kadar egois gw lagi di atas ambang batas normal jadi malah negatif. Tapi sebenarnya ga da maksud buat egois. Cuma pengen terlihat dan menjadi lebih baik dengan perfectsionist ini. Tapi kalau respon orang beda-beda, wajarlah. Ga ada orang yang kembar persis. Begitu juga sifat manusia.
Emh lagi dan lagi, pasti sudah banyak yang kurang senang karena gw sering banget terlihat mengeluh. Emh, mungkin memang ada kadar memgeluh, tetapi gw ngerasa si lagi berpikir ke sebab akibat aja dari perbuatan gw. Instrospeksi diri dan menatap masa depan. Mungkin masalah ga akan selesai dengan itu, tetapi kalau berkurang bolehlah. Sering memang mengumbar keluhan ke orang-orang. Ntah lewat sms, fb, twiti, sampai nyampah di plurk. Sampai banyak juga dapet coment + kritik pedes yang makin males mbikin sesuatu. Emh, terima aja si kalau itu buat umu, tapi Cuma buat gw???
Yah tapi seenggaknya dengan itu, semua menjadi jelas. Hanya sebagian kecil saja dari orang-orang yang gw kenal yang mau denga sukahati dan sukarela menerima kekurangan gw. Meski sudah banyak yang memanfaatkan kelebihan yang gw miliki. Dan semoga memang akan menjadi manfaat dan amal ibadah. Yah (lagi) ini memang ga akan ngerubah apa-apa. Tapi seenggaknya bisa ngisi waktu disaat galau gara-gara PR Analisis Numerik bingung mau ngerjainnya dan ga bisa ngemail gara-gara modem abis belum ngisi pulsa. Dan ga tahu kapan bsia terwujud, semoga yang baca ini ga bakal nambah upset to me.
22.56
Minggu, 29 Juli 2012